Fungsi Akuntansi di Perusahaan
Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara luas, akuntansi juga dikenal sebagai “bahasa bisnis”. Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik. Pencatatan harian yang terlibat dalam proses ini dikenal dengan istilah pembukuan. Akuntansi keuangan adalah suatu cabang dari akuntansi dimana informasi keuangan pada suatu bisnis dicatat, diklasifikasi, diringkas, diinterpretasikan, dan dikomunikasikan. Auditing, satu disiplin ilmu yang terkait tapi tetap terpisah dari akuntansi, adalah suatu proses dimana pemeriksa independen memeriksa laporan keuangan suatu organisasi untuk memberikan suatu pendapat atau opini – yang masuk akal tapi tak dijamin sepenuhnya-mengenai kewajaran dan kesesuaiannya dengan prinsip akuntansi yang berterima umum.
Setiap sistem utama akuntansi akan melaksanakan lima fungsi utamanya yaitu
- Mengumpulkan dan menyimpan data dari semua aktivitas dan transaksi perusahaan
- Memproses data menjadi informasi yang berguna pihak manajemen.
- Memanajemen data-data yang ada kedalam kelompok-kelompok yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.
- Mengendalikan kontrol data yang cukup sehingga aset dari suatu organisasi atau perusahaan terjaga.
- Penghasil informasi yang menyediakan informasi yang cukup bagi pihak manajemen untuk melakukan perencanaan, mengeksekusi perencanaan dan mengkontrol aktivitas.
Di Indonesia kewajiban melakukan pembukuan setiap perusahaan didasarkan pada Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) Pasal 6, yang berbunyi “Tiap-tiap orang yang melakukan/ menjalankan perusahaan/menyelenggarakan pembukuan perusahaan, sehingga diketahui segala hak dan kewajibannya”. Tujuan yang akan dicapai adalah untuk memperoleh informasi tentang transaksi keuangan dan transaksi barang agar dapat ditentukan dengan tepat kebijakan perusahaan selanjutnya.
Begitu pentingnya akuntansi, sehingga tiap organisasi haruslah mempunyai fungsi akuntansi dalam struktur organisasinya. Dalam oraganisasi perusahaan, fungsi akuntansi berada dalam departemen keuangan yang dipimpin oleh seorang direktur keuangan, dan biasanya untuk mendukung tugas analisis dan pengendalian, direktur keuangan dibantu oleh kontroler (controller)dan manajer-manajer seperti manajer biro pajak (Tax manager), manajer biro pendanaan (treasury manager), manajer sistem informasi (information system manager), dan lain-lain. Pada level pelaksana, fungsi akuntansi dibagi ke dalam bidang tugas masing-masing antara lain, akuntansi piutang (account receivable section), akuntansi utang (account payable), akuntansi kas (cashier), perpajakan (tax section), dan lai-lain.
Dalam merencanakan fungsi akuntansi pada suatu perusahaan harus terlebih dahulu mengidentifikasikan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi akuntansi. Kemudian perusahaan harus mengetahui informasi apa yang dibutuhkan oleh mereka. Selanjurtnya dirancang struktur organisasi dan sistem informasi akuntansi yang dapat memenuhi kebutuhan informasi pemakai tersebut. Rancangan ini dengan memperhatikan sistem pengendalian intern (internal control system) yang memadai. Sistem pengendalian intern ini penting artinya dengan tujuan:
- Menjamin terjaganya kekayaan perusahaan
- Menjaga keandalan informasi akuntansi
- Mendorong terciptanya efisiensi
- Memastikan ditaatinya prosedur di dalam perusahaan
Laporan akutansi berguna bagi pihak–pihak yang berkepentingan di dalamnya, seperti :
A.Investor
Penanaman modal beresiko dan penasihat mereka berkepentingan dengan risiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi akuntansi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan, atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi akuntansi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar deviden.
B.Karyawan
Karyawan dan kelompok – kelompok yang mewakili mereka tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, imbalan pascakerja, dan kesempatan kerja.
C.Pemberi Pinjaman
Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yag memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman seta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.
D.Pemasok dan Kreditor Usaha Lainnya
Pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi akuntansi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usaha berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek daripada pemberi pinjaman kecuali sebagai pelanggan utama mereka bergantung pada kelangsungan hidup perusahaan.
E.Pelanggan
Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan, atau bergantung pada perusahaan.
F.Pemerintah
Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawah kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan karena itu berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Mereka juga membutuhkan informasi untuk mangatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak, dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.
G.Masyarakat
Perusahaan memengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara. Misalnya, perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti dalam perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal domestik. Laporan keuangan dapat membantu masyarkat dengan menyediakan informasi kecenderungan (tren) dan perkembangan terakhir kemakmuran serta rangkaian aktivitasnya.