Penyusutan merupakan suatu nilai dari suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa aset dimanfaatkan. Penyusutan merupakan bentuk penyesuaian harga suatu aset secara terus menerus sesuai dengan penurunan kapasitas suatu aset, baik penurunan nilai, kualitas, dan kuantitas.
Dengan kata lain metode penyusutan adalah alokasi biaya perolehan atau sebagian besar harga perolehan suatu aset tetap selama masa manfaat aset itu. Besar nilai yang dapat disusutkan adalah selisih antara harga perolehan dengan nilai sisa, yaitu nilai aset itu pada akhir masa manfaatnya. Setiap perusahaan memegang peranan penting dalam menentukan metode apa yang akan digunakan dan hal ini akan berpengaruh pada besarnya beban penyusutan.
Jenis Metode Penyusutan Aset dan Contohnya
Penyusutan ini dipengaruh oleh 3 faktor yaitu : harga perolehan (acquisition cost), nilai residu (salvage value), umur ekonomis aset (economical life time). Selanjutnya beberapa Ada tiga jenis metode penyusutan yang dapat digunakan untuk mengetahui nilai aset yang kita miliki berdasarkan PP No.71/2010, yaitu :
- Metode Penyusutan Garis Lurus (Straight Line Method)
Metode garis lurus digunakan untuk menamakan beban penggunaan aset disetiap periodenya. Misalnya, anda membeli truck dengan harga 500 juta rupiah dengan nilai sisa 100 juta rupiah. Jika masa penggunaanya 4 tahun, berapa depresiasinya dalam satu tahun?
Penyusutan = (Harga Perolehan – Estimasi Nilai Sisa) / (Masa penggunaan)
Jadi, nilai depresiasi atau penyusutan truck tersebut adalah (500juta – 100juta) / 4 tahun sama dengan 100 juta. Kurang lebih nilai penyusutan dari truck dalam satu tahunnya adalah 100 juta rupiah.
- Metode Penyusutan Saldo Menurun Ganda (Double Declining Balance Method)
Metode saldo menurun ganda adalah cara untuk menghitung deprasiasi yang berdasarkan persentase nilai dalam buku awal pembelian produk pada periode
tertentu. Besar persentase penyusutan saldo menurun ganda 2 kali dari tarif penyusutan metode garis lurus. Metode penyusutan saldo menurun ganda dapat dihitung dengan formula:
PENYUSUTAN = | 100% | x | 2x Harga Peroehan |
Masa Pengunaan |
Untuk lebih jelasnya kita lihat contoh berikut: Pada awal Januari PT ABC membeli MESIN PRODUKSI dengan harga sebesar Rp500.000.000. MESIN PRODUKSI tersebut di operasikan selama 10 tahun. Penyusutan dihitung dengan metode saldo menurun, berapa nilai penyusutan MESIN PRODUKSI tersebut?
Akhir tahun ke | Biaya Penyusutan | Akumulasi Biaya Penyusutan | Nilai Buku |
1 | Rp 100.000.000 | Rp100.000.000 | Rp 400.000.000 |
2 | Rp 80.000.000 | Rp180.000.000 | Rp 320.000.000 |
3 | Rp 64.000.000 | Rp 244.000.000 | Rp 256.000.000 |
4 | Rp 51.200.000 | Rp 308.000.000 | Rp 204.800.000 |
5 | Rp 40.960.000 | Rp 348.960.000 | Rp 163.840.000 |
6 | Rp 32.768.000 | Rp 381.728.000 | Rp 131.072.000 |
7 | Rp 26.214.400 | Rp 407.942.400 | Rp 104.857.600 |
8 | Rp 20.971.520 | Rp 428.913.920 | Rp 83.886.080 |
9 | Rp 16.777.216 | Rp 445.691.136 | Rp 67.108.864 |
10 | Rp 13.421.773 | Rp 459.112.909 | Rp 40.887.091 |
- Metode Penyusutan Unit Produksi (Unit of Production Method)
Menurut metode Unit Produksi adalah penyusutan berdasarkan jumlah unit produk yang dihasilkan dalam periode tertentu. Beban penyusutan unit produksi dihitung berdasarkan sayuan unit produksi. Sehingga penyusutan setiap periode akan sesuai dengan fluktuasi hasil produksi. Metode ini menghitung penyusutan unit produksi dengan rumus :
PENYUSUTAN = | (Harga Perolehan – Estmasi Nilai Sisa) | x | Produksi tahun ini |
Estimasi Manfaat Produksi |
Contoh : Harga mesin PRINTER adalah Rp10.000.000. Diperkirakan bahwa mesin PRINTER ini dapat digunakan dengan baik selama 3 tahun dengan kemampuan mencetak sebanyak 100.000.000 lembar kertas. Setelah habis masa manfaatnya mesin PRINTER diperkirakan akan terjual dengan harga Rp 1.000.000 (estimasi nilai sisa). Tahun ke-1 mencetak 50.000.000 lembar, tahun ke-2 30.000.000 lembar, dan tahun ke-3 20.000.000 lembar.
PENYUSUTAN = | (Rp 10.000.000 – Rp 1.000.000) | x | 50.000.000 lembar | = Rp 4.500.000 |
100.000.000 lembar |
Contoh Cara Mencatat Jurnal Berdasarkan Penyusutan
Bentuk catatan penyusutan dalam jurnal berdasarkan hasil perhitungan metode penyusutan adalah sebagai berikut :
Tanggal | Nomor Bukti | Kode Rekening | Uraian | Debit | Kredit |
XXX | XXXXX | XXX.XXX.XXX | Beban penyusutan | XXXXXX | |
XXX.XXX.XXX | Akumulasi penyusutan | XXXXXX |